Senin, 09 Januari 2017

Rabu 4 Januari 2017,

Pagi itu aku, Mama dan dua masku berangkat menuju KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) Bandara Soetta, Cengkareng - Banten. Ba’da subuh aku beserta Mama sudah bersiap untuk berangkat kesana. Tak lama setelah kami bersiap, turunlah hujan deras sampai pukul 6.30WIB. Mas ku pun men-delay keberangkatan kami sembari menunggu hujan reda karena kalau naik mobil, tetesan hujannya pasti menghalangi pandangan dirinya saat mengemudi. Lokasi KKP Bandara Soetta sendiri ada di LOUNGE UMROH, kalian cukup ikutin aja petunjuk arah ke arah sana. Letaknya ada di sebelah kiri jalan dekat masjid gede area perkantoran Bandara Soetta, kalian bisa belok kiri sesudah melewati masjid besar tersebut, tempatnya persis ada di belakang kantor pos Bandara Soetta.
KKP Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng - Banten


Oh iya, keberangkatan kami menuju KKP adalah untuk menjalankan vaksin meningitis yang dilakukan para calon peserta jamaah umroh. Insya Allah, Mama dan Mas ku akan berangkat pertengahan Bulan Februari 2017. Vaksin meningitis sendiri bertujuan untuk meningkatkan imunitas (kekebalan tubuh) bagi para peserta haji dan umroh karena cuaca juga iklim beserta suhu di Mekah dan Madinah sangatlah berbeda, maka penting diadakan vaksin bagi kita peserta jamaah umroh dan haji dari Indonesia. Setelah kegiatan vaksin sendiri, nanti peserta jamaah akan mendapatkan surat/buku kecil berwarna kuning yang akan disetorkan kepada pihak travel sebagai salah satu jenis persyaratan sebelum keberangkatan jamaah. Biasanya peserta jamaah melakukan vaksin sekitar 2-3 minggu sebelum keberangkatan para jamaah ke tanah suci. Dan mulai tahun ini, vaksin meningitis akan berlaku selama 3 tahun (FYI: biasanya Cuma 2 tahun loh). Vaksin ini hanya bisa kalian dapatkan di KKP terdekat sesuai dengan domisili kita tinggal, karena rumahku lebih dekat ke Bandara Soetta, maka kami pun menuju kesana. Berikut ini daftar KKP yang menyediakanvaksin bagi para jamaah haji dan umroh.

Sebelumnya, vaksin juga bisa kita dapatkan di beberapa rumah sakit terdekat yang bekerja sama dengan pemerintah. Namun, saat ini hanya KKP saja yang menyediakan vaksin meningitis bagi para jamaah. Sebelumnya, tepat seminggu yang lalu hari Rabu 28 Desember 2016, kami mencoba untuk memproses vaksin di RS Fatmawati, karena berdasarkan informasi yang ku searchingdi internet, di RS tersebut bisa untuk vaksin tetapi sesampainya disana, ternyata RS Fatmawati sudah tidak lagi bisa untuk vaksin haji dan umroh. Vaksin haji dan umroh hanya bisa dilakukan oleh KKP yang ada di bandara dan pelabuhan saja. Jadilah hari itu, kami pulang dengan lengang tanpa hasil. Gak apalah, biar sambil belajar dan jalan-jalan, hehehe 😃.

Hhmm... mungkin karena ada kasus vaksin palsu yang sempat geger di awal sampai pertengahan tahun lalu kali ya, jadi izin memberikan vaksin bagi para jamaah saat ini hanya dilakukan oleh KKP di sekitar Bandara ataupun Pelabuhan.

Para jamaah yang akan di vaksin di KKP sendiri jumlah dibatasi loh. Hanya sekitar 250-300 jamaah yang akan dilayani vaksin, dengan dibagi kuota sekitar 250-an jamaah yang mendaftar secara walk ini dan 50-an jamaah yang mendaftar secara online. Jam operasional KKP Bandara Soetta sendiri buka dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB. FYI nih guys, para jamaah yang mendaftar secara walk in sudah datang dari pukul 05.30 WIB loh. Mereka sengaja datang pagi demi mendapatkan nomor antrian paling cepat. Karena nomor antrian di KKP Bandara Soetta ini akan diberikan, jika peserta jamaah sudah mengisi formulir pendaftaran yang berisi data-data dan surat pernyataan persetujuan vaksin dari pihak jamaah yang saat pengembalian ke meja pendaftaran juga sudah diselipkan beberapa persyaratan umum lainnya seperti:
  1. Foto copy paspor 1 lembar
  2. Foto berwarna 4x6 1 lembar
  3. Foto copy KTP 1 lembar

Adapun persyaratan bagi para jamaah yang mendaftar online, kalian perlu menyiapkan foto paspor yang akan di attach dalam form pendaftaran online vaksin dalam web ini .

Karena aku mendaftarkan secara online bagi Mama dan Mas ku, maka saat aku tiba untuk menyerahkan berkas pesyaratan pendaftaran vaksin ke bagian loket pendaftaran, aku hanya tinggal mengisi surat pernyataan kesediaan untuk di vaksin yang di tanda tangani oleh calon jamaah penerima vaksin yakni, Mama dan Mas ku. Oh ya, di dalam surat pernyataan itu juga ada keterangan kita menderita penyakit apa juga alergi apa, loh. Kita diwajibkan mengisinya jika ada, tapi jika tidak ya dibiarkan saja (tidak usah diiisi). Pendaftar vaksin online akan mulai dipanggil di jam 10.0 WIB dan tanpa perlu menggunakan nomor antrian seperti para pendaftar walk in. Untuk pendaftar online, nanti setelah isi berkas pendaftaran di web dan meng-attach foto paspor di web, kalian nanti akan dapat email verifikasi dari kespel yang isinya:
  1. Formulir pendaftar
  2. Tanda terima ICV

Tanda Terima ICV
Form Pendaftaran Online


Yang semuanya mesti di print out saat akan mendaftar di loket pendaftaran. Oh ya, jangan lupa siapakan no SK travel beserta nomer teleponnya saat akan mengisi form pendaftaran di web. Dan jamaah yang mendaftar online untuk vaksin, WAJIB dateng pada tanggal yang kalian isikan di web. Kalau kalian tidak datang di saat waktu yang ditetapkan, kalian harus daftar ulang via online lagi.

Saat aku sampai KKP, aku menanyakan alur proses vaksin kepada bapak-bapak berkumis tinggi yang menjaga meja pendaftaran, alhamdulillah... beliau ramah dan menjelaskan proses dengan jelas. Beda banget sama costumer care di ULP BSD pas lagi ditanyain proses pembuatan paspor bagi lansia yang gak punya akte guys. Sama-sama pelayanan publik sih, tapi beda banget perilakunya, ckck 😞. And FYI again guys, semua petugas di KKP Bandara Soetta ini ramah-ramah loh, baik petugas pendaftaran, petugas pemeriksaan, petugas pembayaran, petugas vaksin, dan petugas penyerahan buku kuning.

Saat itu,aku sampai KKP pukul 08.30 WIB, untuk menunggu waktu dipanggil, kami pun melipir ke masjid besar yang ada di sebelah KKP Bandara Soetta persis karena KKP Bandara gak dilengkapi AC atau pendingin ruangan sama sekali, jadi bener-bener engap kalau mau menunggu 1,5 jam disana. Jadi ya, kita putuskan untuk menunggu disana sekalian shalat dhuha karena spare waktu tunggu yang hhmm cukup lama juga sih, hehehe.
Nah ini dia nih penampakan masjid yang adem banget and cozy banget buat nunggu dibanding KKP Bandara nya sendiri. Rumah Allah mana sih yang gak bikin adem meski pendingin ruangan gak dinyalai dan kami hanya duduk di selasar masjid, tapi ademnya... Subhanallah banget!!! Kayak pake AC 5pk (lebay), tapi emang bener sih, hehehe 💞 😍 🙌.
 


Mendekati jam 10.00 WIB kami pun kembali menunggu di ruang tunggu panggilan pemeriksaan di KKP. Ya salam... rasanya udah kayak sauna gratis guys, saking penuhnya jamaah yang antri pemanggilan pemeriksaan juga, ditambah kipas angin yang lumayan gede muter, yang cuma ada satu-satunya di sebelah pintu masuk KKP nih guys. Oh ya, berikut ini alur kegiatan vaksin:
  1. Mengisi dan mengembalikan formulir pendaftaran berikut dengan persyaratan yang sudah kusebutkan di atas tadi dan menukarnya dengan nomor antrean
  2. Masuk loket 1 atau 2 untuk melakukan pemeriksaan awal (biasanya para jamaah akan ditanya usia, punya penyakit apa, alergi apa, dan sekalian di tensi darah-untuk jamaah yang saat di tensi darahnya kedapatan HIPERTENSI, biasanya jamaah ditangguhkan dulu untuk masuk ke tahap berikutnya, yakni vaksinnya nih guys. Jamaah yang tidak punya riwayat HIPERTENSI, tapi saat di tensi tekanan darahnya tinggi akan ditangguhkan, tapi kalau punya riwayat penyakit tersebut biasanya diperbolehkan untuk vaksin. Jamaah yang ditangguhkan biasanya sih di kasih spare waktu buat istirahat dan minum obat HIPERTENSI sekitar 2-3 jam untuk dipanggil lagi melakukan pemeriksaan tensi lagi)
  3. Membayar biaya vaksin di loket pembayaran sebesar Rp. 305.000,- (loket ini cuma melayani pembayaran cash loh guys, kalau pun kalian gak punya uang cash, kalian bisa mengambil uang di ATM yang hanya satu-satunya di KKP tersebut. Itu juga ATM BRI doangan loh)
  4. Masuk loket 3 untuk mendapatkan vaksin
  5. Menunggu buku kuning terbit di loket 4

Di loket 1 atau 2, biasanya akan dipanggil sekitar 20 jamaah langsung ke dalamnya. Kemudian di loket ke 3, biasanya dipanggil sekitar 10 jamaah sekaligus dan di loket 4 biasanya dipanggil sekitar 5 jamaah lah ya paling banyak. Oh ya, untuk pendaftar online setelah jam 10.00 WIB mereka akan dipanggil dan diselipkan 3-5 jamaah saja diantara para jamaah pendaftar secara walk in.

FYI, proses Mama dan Mas ku kemarin itu dipanggil pemeriksaan di loket 2 sekitar pukul 10.20 WIB, kemudian membayar ke loket pembayaran (Cuma loket ini yang antreannya paling cepet, gak sampai 5 menit deh kalo gak salah). Kemudian dipanggil ke loket 3 pukul 11.00 WIB dan di loket 4 sekitar pukul 11.30 WIB.

KKP bandara sendiri punya jeda istirahat makan siang dari jam 11.45 WIB sampai 13.00 WIB loh guys. Pada saat jam tersebut, mereka akan istirahat untuk memproses para jamaah untuk melakukan serangkaian prosedur vaksin. Hampir ketar-ketir sih saat itu, karena pengumuman istirahat oleh petugasnya sesaat setelah nama Mama dan Mas ku dipanggil untuk mengambil buku kuning di loket 4. Bayangin aja kalo telat, mungkin kami bakalan nunggu yang CUMA TINGGAL NGAMBIL BUKU KUNING AJA ba’da mereka istirahat nih. Alhamdulillah... Allah masih sayang kami, jadinya bisa kelar semua prosesnya sebelum mereka istirahat.

Selepas buku kuning sudah ditangan pun, kami mampir sekalian untuk shalat zuhur di masjid sebelah KKP tersebut. Lagi-lagi aku dibuat kagum, ternyata masjid tersebut gak cuma bersih dan adem banget, tapi setiap hari di masjid tersebut selalu diadakan kajian layaknya pengajian setiap hari ba’da zuhur loh. Hari itu kajiannya adalah tentang “Peristiwa Munculnya Ya’juj dan Ma’juj sebagai salah Satu Tanda Hari Kiamat”. Selain ada kajian harian yang dipimpin langsung sama ustadz yang ditunjuk masjid tersebut, karpet untuk shalat dan mukena yang disediakannya wangi-wangi banget loh kayak abis di laundry (semoga tiap harinya memang seperti itu ya wanginya, jadi betah lama-lama sujud di masjid itu).

Sayangnya, bilik shalat untuk wanita kurang luas, jadinya saat itu kami melaksanakan shalat zuhur hampir dalam keadaan dempet-dempetan (semoga perjuangan kekhusyu’an di tengah dempet-dempetan kami, saat shalat zuhur disana Allah limpahkan pahala. Aamiin...). sebenernya sih gak bakalan agak riuh andaikata ibu-ibu yang banyak berdatangan di masjid sana, bisa bersikap antre dengan tertib saat menunggu giliran mengenakan mukenanya. Sayangnya, banyak masyarakat yang kurang aware untuk hal itu, jadilah agak riweuh saat menjalankan shalat disana. Bayangin aja guys, saat shalat, di belakang, di samping bahkan depan kalian pun ada orang yang sambil berdiri nunggu giliran buat make’ mukena masjid yang saat itu lagi kalian pake’ buat shalat, risih kan??? (saat itu, baik Mama dan aku, sama sekali gak kepikiran buat bawa mukena, karena kami pikir tidak akan sampai zuhur disana).

Dan... akupun pulang sekitar pukul 12.30 WIB dari area KKP sana. Oh ya, di KKP ini kalau kalian parkir kendaraan di lapangan bola sebelah kantor pos depan KKP bandara Soetta, kalian gak perlu bayar parkir loh alias GRATIS. Oke segitu dulu ya review perjalanan untuk vaksin meningitis di KKP Bandara Soetta. Doakan mudah, lancar, selamat, dan berkah untuk Mama dan Mas ku yang akan berangkat umroh pertengahan Februari 2017 ini yah guys. Aamiin... 😍


Semoga bermanfaat 😉 😊