Rabu, 02 Mei 2018

Umroh Pertama 28 Maret 2018


Umroh Hari Pertama

Mekah, 28 Maret 2018

Bismillahirrahmaanirrahiim...

Setalah manasik selesai pada hari sebelumnya 27 Maret 2018, kami pun berangkat menuju Bandara Soekarno Hatta Cengkareng pada pukul 7 pagi. Kami berangkat dengan menggunakan pesawat Saudi Airlines SV819 dengan jadwal keberangkatan pukul 11 siang. Perjalanan dari Day Suites Hotels memakan waktu kurang lebih 30 menit dikarenakan akses menuju jalan ke bandara dari hotel sangat padat karena memasuki office hour bertepatan dengan para pekerja berangkat ke kantor. Sesampainya kami di terminal 3 kami langsung melakukan pengecekan imigrasi pada pukul 8.30 pagi.

Aku dan ibu saat di bandara

  

Perjalanan kami menggunakan pesawat Saudi Airlines memakan waktu kurang lebih 9 jam perjalanan dengan perbedaan waktu Arab Saudi dan Indonesia sekitar 4 jam. Adapun penerbangan kami langsung menuju Bandara King Abdul Aziz Mekah tanpa transit. Kami pun tiba di Arab Saudi sekitar pukul 4 sore waktu Arab Saudi. Sesampainya di bandara King Abdul Aziz, dan melengkapi proses imigrasi selama kurang lebih 1 jam. Selesai proses kelengkapan pada imigrasi kami pun menjalankan shalat maghrib berjamaah dan menuju Hotel Ajyad Makarem Mekah. Lagi... saat tiba di bandara hingga menunggu proses loading koper ke dalam bus, air mata tak henti menetes haru. Kalimat syukur pun rasanya tak lagi cukup mewakili setiap kata haru mengungkap semua. 😭

di dalam pesawat
Rute Penerbangan Jakarta - Jeddah

Menu makan pertama di Saudi Ailines

 


Hari pertama perjalanan umroh kami pun langsung diisi dengan ibadah umroh wajib pertama. Sesuai program DAQU TRAVEL, kami akan menjalankan dua program ibadah umroh wajib dan satu program umroh sunnah secara berjamaah. Dikarenakan hari pertama kami langsung melaksanakan umroh wajib kami yang pertama, kami pun mengambil miqat di atas pesawat.

Miqat berarti waktu atau tempat. Dalam ibadah umroh ada istilah “Miqat Zamani” dan “Miqat Makani”. Miqat Zamani artinya waktu dibolehkannya melakukan ihram umroh. Ini bisa dilakukan sepanjang tahum, di bulan dan hari apa saja. Sedangkan Miqat Makani yaitu tempat dimulainya melakukan ihram umroh. Miqat Makani hanya boleh dilakukan jika sudah berada di Mekah (di tempat tertentu yang berada di Mekah seperti Ji’ranah, Tan’im, Hudaibiyah, Dzulhuaifah – jika dari arah Madinah, Aljuhfah – jika dari arah Yordan dan Mesir, Qarnulmanazil – jika dari Hijaz, Yalamlam – jika dari arah Yaman, dam Dzatu’irqin – jika dari Irak).

Selama perjalanan menuju hotel, kami dianjurkan untuk membaca zikir dan kalimat talbiyah (labbaik allahumma umratan). Sepanjang jalan pemandangan tidak begitu terlihat jelas karena hari sudah mulai malam. Tapi yang kuingat, sepanjang mata memandang kota Jedah tak kalah beda dengan Jakarta, hanya saja jalannya lebih lengang, lebar, dan pastinya bebas macet. Kami pun tiba di hotel pada pukul 21.00 dan bersiap untuk bebenah terlebih dahulu di hotel lalu kembali berkumpul untuk menuju ke Masjidil Haram Mekah pada pukul 22.00. Sesampainya di masjid, kami mendapat arahan terlebih dahulu dari ustad pembimbing dan muthawwif sebelum memasuki area Masjidil Haram. Kami pun melakukan shalat Isya berjamaah dan melakukan ibadah umroh pertama tepat pada pukul 23.00. Ibadah umroh pertama diawali dengan ibadah thawaf.

Briefing sebelum memasuki Masjidil Haram


Thawaf adalah kegiatan mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali. Tawafadalah salah satu amal ibadah yang dilakukan oleh Muslim pada saat melaksanakan haji dan umrah.


Apa rasamu pertama dalam hidupmu melihat Ka’bah?

Dengkul rasanya mau copot, hati rasanya melos seperti yoyo yang terlepas dari busurnya. Allah sangat Maha Baik... Ia kabulkan doaku sedari kecil dulu, mengizinkanku di usiaku mampu dan bisa melihat Ka’bah benar-benar di depan mata. Rasanya...Masya Allah tak terkira sungguh luar biasa.

Selesai thawaf Umroh pertama

Selesai thawaf  kami pun beristirahat sambil menikmati air zam-zam dari tempat asalnya secara langsung. Masya Allah... luar biasa nikmat dan segarnya. Kami pun segera melanjutkan ibadah sa’i pada pukul 02.00 pagi. Saat itu, kondisi tempat sa’i sangatlah padat luar biasa. Hingga kami pun harus lebih hati-hati dan lebih kuat selama proses ibadah sa’i.

Sa'i (Safwa Marwah) 29 Maret 2018

Sa’i merupakan salah satu rukun umrah yang dilakukan dengan berjalan kaki (berlari-lari kecil) bolak-balik 7 kali dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah dan sebaliknya.

Selesai ibadah sa’i kami pun melakukan sujud syukur sebagai tanda rasa syukur kami bahwa kami telah melakukan proses ibadah umroh dengan lancar. Setelahnya kami melaksanakan ibadah tahalul yang merupakan rangkaian akhir dari 4 kegiatan inti umroh.

Selesai Ibadah Sa'i menuju Tahalul

Tahalul adalah mencukur rambut sebagai bentuk pernyataan bahwa rangkaian ibadah umroh telah selesai. Maka perkara-perkara yang tadinya diharamkan sudah dihalalkan kembali.

Selesai Ibadah Umroh pertama

Selesai semua rangkaian ibadah umroh aku memutuskan untuk kembali menuju hotel karena ibu sudah kelelahan. meski hati rasanya ingin melanjutkan tahajud dan subuh di masjidil haram tapi apa daya. Dari hotel karena lokasi yang tidak begitu jauh dari Masjidil Haram, aku pun beberes dan melanjutkan ibadah shalat tahajud dan shalat subuh dari kamar hotel yang view nya langsung menuju jalan arah masjidil haram. Subuh saat itu ditemani dengan lantunan ayat suci Surat Ar Rahman... Sepanjang shalat tak hentinya ku teteskan air mata. Bisa pas dengan suasana hati saya...

View dari jendela depan kamar

“Apa yang di langit dan di bumi selalu meminta kepada Nya, setiap waktu Dia dalam kesibukan. Maka nikmat Tuhanmu yang mana kah yang kamu dustakan?” (QS. Ar Rahman 29-30)

Selasa, 01 Mei 2018

Manasik


27 Maret 2018,
Bismillahirrahmannirrahiim...

Pada tanggal tersebut aku dan ibu mendapat jadwal dari DAQU TRAVEL (travel yang kupilih untuk melakukan kegiatan umroh) untuk kegiatan manasik di Day Suites Hotel. Pukul 6.30 pagi pun kami berangkat menuju hotel setelah berpamitan dengan tetangga kanan kiri rumah. Sebelumnya, aku tidak melakukan walimatussafar untuk umroh karena ibu masih trauma dengan kejadian tahun lalu. Jadi sebelum berangkat cukuplah kami berpamitan dan meminta doa dengan tetangga kanan kiri saja. Pagi itu, aku dan ibu ditemani kedua kakakku beserta pasukan krucilku (keponakan) mengantar kami kesana. Kami tiba disana sekitar pukul 8 pagi. Dan sudah banyak jamaah yang tiba. Rata-rata jamaah sudah tiba dari pukul 7 pagi adalah jamaah asal daerah. Ada yang sebelumnya sudah menginap di hotel tersebut 1 hari sebelum jadwal manasik ataupun sudah menginap di rumah kerabat dan anak-anak mereka yang berada di Jakarta.



Jadwal registrasi baru dibuka pada pukul 8.30 pagi. Sambil menunggu dibukanya registrasi manasik, kami menunggu di lobby. Ada rasa haru menyelinap di hatiku. Bayangan Ka’bah dan menginjakkan kakiku di kota suciNya sudah lah terasa.

Allah dengan segala kebaikanNya memanggilku untuk mendekat padaNya. Merasakan simpuhan sujud dalam tempat suci terdekat denganNya, di bumiNya... Aku yang masih jauhlah dari kata sempurna bahkan masihlah banyak dosanya, Allah baik padaku, masih memperkenanku mendekat kepadaNya dengan memanggil kami kesana.... Sungguh Allah Maha Baik pada kami

Registrasi pun dibuka pada pukul 8.30 dengan pertama kali memastikan nama aku dan ibu ada pada kloter rombongan umroh berapa, barulah aku menuju meja sesuai dengan kloter rombongan umroh untuk mengambil ID CARD jamaah umroh, mengambil kertas nama yang akan ditempel pada koper, mengambil kertas yang bertuliskan itinerary dan list nama teman sekamar selama di Mekah Madinah dan mengambil syal yang saat itu belum aku dapatkan saat mengambil paket perlengkapan. Para jamaah yang sudah registrasi ulang dan mengumpulkan koper pada ruang yang tersedia di sekitar meja registrasi, maka diperbolehkan untuk memasuki Hall (Bromo Hall Day Suites Hotel) tempat acara manasik akan dilakukan. Berpamitan pada kedua kakak dan keponakan-keponakan adalah hal yang amat mengharukan. Ku tatap lekat-lekat mereka seraya meminta doa agar kami diberi kemudahan, kelancaran, kesehatan, keselamatan, dan keberkahan selama disana. Ibu pun tak kalah haru saat melihat keponakan-keponakanku yang melepasnya dengan penuh air mata haru.
Aku dan Ibu sebelum Manasik dimulai

Di dalam hall tersedia coffe break dengan beragam menu, jadi kami bisa mencicipinya sembari menunggu manasik dimulai dengan disuguhi tampilan video perjalanan umroh oleh para jamaah umroh dengan DAQU TRAVEL sebelumnya. Aku memilih duduk pada garis depan dengan harapan bisa menikmati materi manasik tanpa perlu memicingkan mata (minus dan ngantuk karena semalam pulang malam saat kerja membuat mata berat, belum lagi tangis haru yang membuat mata otomatis harus extra kerjanya). Manasik pun dimulai dengan terlebih dahulu diadakan perkenalan para ustad pembimbing kami selama umroh nanti. Total rombongan jamaah yang berbarengan denganku ada 4 rombongan yang masing-masing dibagi menjadi sekitar 45-60 jamaah per rombongan. Ustad yang mendampingi kami pun Insya Allah sudah berpengalaman dan capable dalam ibadah. Satu diantaranya adalah hafiz qur’an yang membagi pengalaman perjalanan umrohnya.
Ustad Pembimbing
Coffe Break





Bahwa beliau pertama kali mampu berangkat umroh seperti cita-citanya di usia 19 tahun setelah menjadi hafiz di usia 15 tahun. Beliau berangkat umroh pertama kali karena mampu membantu salah satu jamaah di Masjid Istiqlal mampu melancarkan hafalan Qur’annya. Karena pada saat itu beliau melakukan itikaf di masjid selama 10 hari akhir pada bulan Ramadhan dengan konsekuensi beliau tidak mudik pada lebaran tahun tersebut. Beliau melakukannya semata-mata agar Allah memanggilnya untuk berangkat umroh melalui Qur’an yang sudah tertanam dalam ingatannya sebagai hafiz. Dan lagi, Allah sungguh Maha Baik pada beliau, mengabulkan harapan dan doa beliau dengan mengundang beliau untuk menjalani umroh karena Al Qur’an dengan skenario terbaikNya.

“Ya Allah... kelak jadikan dzuriatku bisa menjadi seperti dirinya.... Aamiin”

Masya Allah, Tabarakallah... aku meneteskan air mata usai mendengar ceritanya. Bahwasanya sungguh semua yang terjadi adalah atas ridhaNya, atas kebaikanNya, dan atas takdirNya. Ucapan alhamdulillah dan rasa syukur melalui tasbih, tahmid rasanya tak cukup menggambarkan betapa bahagianya aku, betapa bersyukurnya aku dan betapa harunya aku untuk setiap nikmatNya hingga saat itu dan nanti. Selesai sesi pekenalan, masuk sesi kedua yaitu penjelasan mengenai kegiatan ibadah umroh. Sesi kedua ini para jamaah dijelaskan mengenai rukun, syarat sah, tata cara, sunah, wajib, dam (denda) dan lainnya yang berkaitan dengan serba serbi umroh. Sesi kedua pun diakhiri tepat saat jam break shalat dan makan siang.
Mama saat Lunch

Pukul 1 siang kami kembali mendapat sesi ketiga yaitu mengenai penjelasan tempat-tempat yang nantinya akan kami kunjungi selama umroh. Sedikit shiroh atau sejarah tempat-tempat tersebut dan keutamaannya. Sebelum memasuki sesi ketiga, aku menyempatkan diri untuk mengambil kunci kamar hotel untuk memudahkan kami menaruh barang-barang bawaan ke dalam kamar hotel. 1 kamar hotel terdiri atas 3 orang jamaah yang nantinya juga menjadi rekan sekamar kami selama disana. Memasuki waktu ashar, kami pun diberi kesempatan untuk istirahat dan menaruh barang bawaan kami di kamar hotel sekitar 30 menit. Pada pukul 4 hingga menjelang maghrib kami memasuki sesi keempat. Sesi keempat adalah sesi pembagian wireless yang akan kami gunakan selama menjalankan ibadah umroh disana. Sesi keempat ini, juga kami dijelaskan mengenai tata cara penggunaan kain ihram bagi jamaah pria dan wanita secara materi. Prakteknya akan dilaksanakan sesudah isya atau pada sesi kelima (sesi akhir) dari rangkaian kegiatan manasik pada hari tersebut.
Room Day Hotel Suites




Sesi kelima diadakan sesudah shalat isya dan makan malam atau sekitar jam 19.30 sebagai sesi akhir dari kegiatan manasik pada hari tersebut. Sesi kelima diisi dengan praktik langsung menggunakan pakaian ihram bagi jamaah laki-laki, pengecekan wireless yang sudah dibagikan pada sesi keempat, dan tata cara melakukan thawaf  lengkap dengan Ka’bah tiruan di dalam ruangannya. Seluruh rangkaian kegiatan manasik berakhir pada pukul 9 malam. Adapun jadwal keesokan paginya adalah shalat tahajud bersama bagi para jamaah laki-laki pada pukul 3 pagi dilanjut dengan persiapan keberangkatan menuju bandara pada pukul 7 pagi.
Manasik sesi akhir

Kegiatan berikutnya selama umroh disana akan ku post-kan menyusul yaaaa gaes...  
Breakfast before goes to airport
 

prepare goes to airport


Umroh 2018 with DAQU TRAVEL


Assalammualaikum gaes...

Alhamdulillah masih bisa menyempatkan diri untuk bisa kembali nulis disini. Alhamdulillah pada tahun ini Allah mengijabah doaku selama ini. Doa yang tertanam dari kecil dulu. Sampe sering banget ngumpulin sticker dari kaleng susu yang dulu gencar banget ngadain program undian. Dannnn udah pasti hadiahnya bisa berangkat haji atau umroh dari sticker yang nantinya diundi setelah kita kirimkan biodata lengkap kita melalui sticker kaleng susu tersebut. Ya Allah... kalau flashback saat itu aku suka netes air mata sendiri. Gimana dulu dengan polosnya setiap ngejualin di warung mama ku mintain secara cuma-cuma dari para pembeli supaya dapet stickernya dan secara bahu membahu sama pak’e untuk bagi tugas, beliau yang mengirim di kantor pos dan aku yang menuliskan biodata lengkap di stickernya dengan tulisan yang masih guede-guede banget ala anak SD.

Yaaa.... sedari dulu setiap diceritakan atau sekedar melihat prosesi haji atau umroh yang diberitakan di tv, aku selalu mengucap dalam hati, “Saat aku mendewasa nanti, aku pasti kesana!”. Entah apa yang dipikir saya kala itu, tapi setiap melihatnya saya selalu antusias dan pasti langsung berucap doa dalam hati demikian adanya. Mekah dan Ka’bah adalah dua tempat yang teramat saya ingin datangi dan saya dawamkan seperti janji dalam hati, saya harus pergi kesana. #bocahyangdoanyawisketinggian 😏 Setiap dalam nulis diary, yang kala itu sedang populer di zamannya bahwa kami pastilah tukar biodata sesama teman terdekat dalam diary, dan setiap menulis cita-cita pastilah saya tulis berangkat ke Mekah... harusnya saya fotokan ya, tapi diarynya hilang karena saat itu sedang bongkar gudang dan kebuang. Hiks 😭

Tapi balik lagi, Allah sungguh Maha menepati janji, seperti dalam firmanNya dalam Surat Al Ghafir (40:60) “...berdoalah kepadaku, niscaya Aku akan kabulkan...” Dan Masya Allah... tahun ini nyata Allah kabulkan. Setelah belajar dari kasus travel umroh sebelumnya, ada rasa dalam diri trauma. Tapi Allah lagi-lagi menguatkan niat saya dan semakin menjadikan berapi-api dalam diri saya. Allah kemudian tunjukkan jalannya. Berbekal dari nge-fans nya saya kepada al Ustadz Yusuf Mansyur saat itu akan program dakwah SEDEKAH PEMBERI BERKAH di usia SMA, saya selalu kepoin tentang pesantrennya, tentang kajiannya (dalam radio saja, karena saat usia SMA itu saya nggak berani ngebis atau pergi jauh kalau tidak ada temennya apalagi sendirian karena pastilah anak bontot dilarang pergi sendirian oleh kakak dan ibu saya). Akhirnya bekal ke-kepo-an saya, saya pun mendengar tentang travel yang langsung dibina oleh beliau. Dari situlah saya mengenal DAQU TRAVEL saat dulu kantornya masih di sekitar dekat kediaman UYM (panggilan keren Ustad Yusuf Mansur).

Saat itu pula saya dawamkan dan niatkan bahwa saya doakan benar-benar, bahwa “Saya akan berangkat umroh dengan ibu melalui DAQU TRAVEL ini!”. Qadarullah... Allah mengabulkan semuanya. Saya mulai ikuti kajian beliau di Masjid Istiqlal setiap Ahad di minggu ketiga atau akhir bulan setelah saya lulus kuliah, karena saya yakini, saya harus membiasakan diri mengimajinasi bahwa Masjid Istiqlal adalah miniatur Masjidil Haram Mekah dan Masjid Nabawi Madinah versi Indonesia. Jadi sebelum kesana, lebih baik belajar membiasakan diri dulu sebelumnya melalui Masjid Istiqlal Jakarta. Sebelumnya, pada tahun 2017 saya mendaftarkan ibu dan kakak saya melalui salah satu travel di daerah Cibubur bekal dari ajakan tetangga yang menjadi agentnya. Tapi Allah saat itu belum memperkenankan mereka kesana karena saat itu travel mengalami masalah seperti berita-berita di tv yang sedang marak terjadi (nanti akan ku ulas bagaimana kisahnya di next story ya). Ketika uang yang digunakan sudah kembali, langsung ku niatkan untuk kumasukkan SIMPROH di DAQU TRAVEL supaya niatku dalam waktu dekat tercapai. DAQU TRAVEL memiliki program khusus Simpanan Umroh (SIMPROH) bagi para calon jamaah yang ingin mulai menabung dengan niatan umroh tanpa biaya admin bulanan sama sekali. Kuniatkan membuka SIMPROH di bulan Agustus 2017 dengan niatan berangkat pada November 2018 sambil menunggu tabunganku cukup karena biasanya DAQU TRAVEL mengadakan promo umroh akbar saat miladnya di bulan tersebut dengan harga yang lebih terjangkau dengan kualitas yang plus Insya Allah. Namun, lagi-lagi Allah menunjukkan kuasa atas undangannya bagiku dan ibu. DAQU TRAVEL tahun 2018 ini mengadakan umroh akbar pertama kali pada bulan Maret dengan harga yang terjangkau namun kualitas tak kalah dari umroh plus yang biasa disediakan oleh DAQU TRAVEL.

Kubulatkan tekad dengan bekal Bismillahirrahmannirrahiim... aku siap mendaftar tepat seminggu setelah pengumaman bahwa promo umroh akbar bulan Maret 2018 dibuka. Kebetulan alamat kantor DAQU TRAVEL cuma 5 menit dari rumah dan berkas milik ibu yang masih lengkap pasca daftaran umroh tak tanggung jawab tahun lalu. Alhamdulillah... Allah mudahkan semua prosesnya dari saat mulai pendaftaran hingga perjalanan umrohnya disana.

DAQU TRAVEL mengadakan manasik sehari sebelum keberangkatan dihotel dekat bandara biasanya. Di DAQU TRAVEL biaya umroh dan handling terpisah loh gaes. Tapi Insya Allah, sesuai dengan hasil yang di terima nantinya. Biaya handling dan perlengkapan biasanya sendiri karena isinya meliputi banyak hal :
Mukena, Bergo, Kain Batik, Sertifikat
Buku Saku dan Panduan
Koper Bagasi 24inch


  1. Kain ihram (laki-laki),
  2. Mukena ihram (perempuan)
  3. Koper bagasi (ini ukurannya 24 inch kalau gak salah karena capacitynya gede banget. Banyak selipan-selipannya. Kayaknya travelnya tau kalau jamaah Indonesia pasti selipannya banyak pas pulang nanti jadi udah di prepare duluan. Hehehe)
  4. Sling bag (yang muat banyak juga, mukena dan kawan-kawannya muat masuk tas ini)
  5. Buku doa saku
  6. Buku pedoman manasik (didalamnya nanti ada pemberitahuan sejarah, tempat-tempat yang sekiranya penting di Mekah dan Madinah, itinerary perjalanan, dan yang paling penting disediakan info juga bagaimana ngaktifin paket internet selama umroh bagi berbagai provider mobile phone -> ini cakep)
  7. Kain batik 2,5-3m
  8. Bergo lambang DAQU TRAVEL
  9. Syal 
  10. Id card keren dan lengkap (ini bermanfaat banget loh gaes, di id card DAQU TRAVEL semuanya jelas, dari mulai nama ustad pembimbing, muthawwif di Mekah, nama hotel selama di Mekah-Madinah, nomer kloter rombongannya pun juga ada. Ini membantu bagi para lansia yang sering banget dengan kuasa Allah mereka nyasar kebingungan, nah ini manfaatnya. Karena pada beberapa travel lain, info di id card sering gak lengkap jadi kadang kasian sama jamaah yang lansia kalau bingung ditanya info kalau-kalau mereka nyasar -> aku mengalaminya dihadapkan pada jemaah lansia yang nyasar, terus gak bisa diajak komunikasi pake bahasa Indonesia sedangkan beliau cuma bisa ngomong sunda ajahhh... duh Gusti sepurane nggih mbah kulo boten ngerti ucapane panjenengan).

ID CARD
 


Adapun pembimbingnya, DAQU TRAVEL Insya Allah menyediakan pembimbing yang amat sangat potensial di bidangnya. Para ustad-ustad yang kece baik dari usia (usia ini penting loh gaes, kalo misal ustadnya juga udah sepuh, lah terus gimanakalau misal mesti lari-lari ngejar para jamaah yang misal kesasar atau dengan izin Allah tersesat di halaman masjid sebelah mana gitu karena biasanya ada aja pengalaman yang kayak gini), pengalaman, pengetahuan bahkan hafalan Qur’annya, Masyaaaa Allah Tabarakallah (kalau kata Najwa putri ibu Dewi di London). Selain pembimbing selama dari manasik sampai kembali ke Indonesia adalah ustad-ustad yang potensial di bidangnya, nantinya kita juga tetap dapat muthawwif yang gak kalah potensial juga selama di Mekah dan Madinah. Jadi para jamaah yang kadang ribet atau sudah sepuh Insya Allah bakal terdamping dengan aman dan nyaman. Selain itu, kita sebagai jamaah juga dibekali oleh wireless yang dipakai selama ibadah umroh utama. Jadi doa yang diucapkan oleh ustad pembimbing, Insya Allah akan sampai kepada kita para jamaah meski jaraknya cukup berjauhan. Dan tak kalah penting lagi selain kemudahan fasilitas yang diberikan, DAQU TRAVEL juga akan:
  1. Membagikan air zam-zam sebanyak 5 liter bagi setiap jamaah (yang akan ditukarkan dengan wireless saat tiba kembali di bandara Soetta saat pulangnya)
  2.  Sertifikat tanda kenangan sudah umroh melalui DAQU TRAVEL, dan
  3. CD kenangan album selama jamaah umroh di Mekah dan Madinah (isinya rangkuman video dan foto yang sudah jamaah share dalam grup whatsapp selama ber-umroh disana -> dibagikan berbarengan saat penyerahan air zam-zam juga).

Adapun alamat kantor pusat DAQU TRAVEL ada di:
Jalan HOS Cokroaminoto Kantor Bisnis CBD Ciledug Blok A5 No. 21 Kota Tangerang
15157 – Telp. (021) 7345 1933
Instagram : daqutravel

Kalian juga bisa cek izin PPIU DAQU TRAVEL melalui web kemenag resmi di UMRAH CERDAS yang bisa di unduh secara gratis melalui appstore atau playstore kalian. Jadi kalian bisa tahu kinerja travel umroh itu resmi atau tidaknya.

Air mata sungguh benar-benar tak berhenti menetes selama perjalanan menuju hotel tempat manasik diadakan. Rindu bertemu Ka’bah dan mengunjungi Raudhah sudah menari-nari didepan mata.

... Allah sungguh-sungguh mendengar doa hambaNya tanpa tertinggal 1 detik pun. Mau doamu kau lantunkan saat dulu, hari ini, esok atau yang akan datang, Allah pasti mendengarnya. Perkara kapan di ijabahNya, itu rahasiaNya biarlah menjadi kenangan dalam hati dan jiwabahwa Allah benar-benar pasti Maha Baik pengabul doa...