Selasa, 01 Mei 2018

Manasik


27 Maret 2018,
Bismillahirrahmannirrahiim...

Pada tanggal tersebut aku dan ibu mendapat jadwal dari DAQU TRAVEL (travel yang kupilih untuk melakukan kegiatan umroh) untuk kegiatan manasik di Day Suites Hotel. Pukul 6.30 pagi pun kami berangkat menuju hotel setelah berpamitan dengan tetangga kanan kiri rumah. Sebelumnya, aku tidak melakukan walimatussafar untuk umroh karena ibu masih trauma dengan kejadian tahun lalu. Jadi sebelum berangkat cukuplah kami berpamitan dan meminta doa dengan tetangga kanan kiri saja. Pagi itu, aku dan ibu ditemani kedua kakakku beserta pasukan krucilku (keponakan) mengantar kami kesana. Kami tiba disana sekitar pukul 8 pagi. Dan sudah banyak jamaah yang tiba. Rata-rata jamaah sudah tiba dari pukul 7 pagi adalah jamaah asal daerah. Ada yang sebelumnya sudah menginap di hotel tersebut 1 hari sebelum jadwal manasik ataupun sudah menginap di rumah kerabat dan anak-anak mereka yang berada di Jakarta.



Jadwal registrasi baru dibuka pada pukul 8.30 pagi. Sambil menunggu dibukanya registrasi manasik, kami menunggu di lobby. Ada rasa haru menyelinap di hatiku. Bayangan Ka’bah dan menginjakkan kakiku di kota suciNya sudah lah terasa.

Allah dengan segala kebaikanNya memanggilku untuk mendekat padaNya. Merasakan simpuhan sujud dalam tempat suci terdekat denganNya, di bumiNya... Aku yang masih jauhlah dari kata sempurna bahkan masihlah banyak dosanya, Allah baik padaku, masih memperkenanku mendekat kepadaNya dengan memanggil kami kesana.... Sungguh Allah Maha Baik pada kami

Registrasi pun dibuka pada pukul 8.30 dengan pertama kali memastikan nama aku dan ibu ada pada kloter rombongan umroh berapa, barulah aku menuju meja sesuai dengan kloter rombongan umroh untuk mengambil ID CARD jamaah umroh, mengambil kertas nama yang akan ditempel pada koper, mengambil kertas yang bertuliskan itinerary dan list nama teman sekamar selama di Mekah Madinah dan mengambil syal yang saat itu belum aku dapatkan saat mengambil paket perlengkapan. Para jamaah yang sudah registrasi ulang dan mengumpulkan koper pada ruang yang tersedia di sekitar meja registrasi, maka diperbolehkan untuk memasuki Hall (Bromo Hall Day Suites Hotel) tempat acara manasik akan dilakukan. Berpamitan pada kedua kakak dan keponakan-keponakan adalah hal yang amat mengharukan. Ku tatap lekat-lekat mereka seraya meminta doa agar kami diberi kemudahan, kelancaran, kesehatan, keselamatan, dan keberkahan selama disana. Ibu pun tak kalah haru saat melihat keponakan-keponakanku yang melepasnya dengan penuh air mata haru.
Aku dan Ibu sebelum Manasik dimulai

Di dalam hall tersedia coffe break dengan beragam menu, jadi kami bisa mencicipinya sembari menunggu manasik dimulai dengan disuguhi tampilan video perjalanan umroh oleh para jamaah umroh dengan DAQU TRAVEL sebelumnya. Aku memilih duduk pada garis depan dengan harapan bisa menikmati materi manasik tanpa perlu memicingkan mata (minus dan ngantuk karena semalam pulang malam saat kerja membuat mata berat, belum lagi tangis haru yang membuat mata otomatis harus extra kerjanya). Manasik pun dimulai dengan terlebih dahulu diadakan perkenalan para ustad pembimbing kami selama umroh nanti. Total rombongan jamaah yang berbarengan denganku ada 4 rombongan yang masing-masing dibagi menjadi sekitar 45-60 jamaah per rombongan. Ustad yang mendampingi kami pun Insya Allah sudah berpengalaman dan capable dalam ibadah. Satu diantaranya adalah hafiz qur’an yang membagi pengalaman perjalanan umrohnya.
Ustad Pembimbing
Coffe Break





Bahwa beliau pertama kali mampu berangkat umroh seperti cita-citanya di usia 19 tahun setelah menjadi hafiz di usia 15 tahun. Beliau berangkat umroh pertama kali karena mampu membantu salah satu jamaah di Masjid Istiqlal mampu melancarkan hafalan Qur’annya. Karena pada saat itu beliau melakukan itikaf di masjid selama 10 hari akhir pada bulan Ramadhan dengan konsekuensi beliau tidak mudik pada lebaran tahun tersebut. Beliau melakukannya semata-mata agar Allah memanggilnya untuk berangkat umroh melalui Qur’an yang sudah tertanam dalam ingatannya sebagai hafiz. Dan lagi, Allah sungguh Maha Baik pada beliau, mengabulkan harapan dan doa beliau dengan mengundang beliau untuk menjalani umroh karena Al Qur’an dengan skenario terbaikNya.

“Ya Allah... kelak jadikan dzuriatku bisa menjadi seperti dirinya.... Aamiin”

Masya Allah, Tabarakallah... aku meneteskan air mata usai mendengar ceritanya. Bahwasanya sungguh semua yang terjadi adalah atas ridhaNya, atas kebaikanNya, dan atas takdirNya. Ucapan alhamdulillah dan rasa syukur melalui tasbih, tahmid rasanya tak cukup menggambarkan betapa bahagianya aku, betapa bersyukurnya aku dan betapa harunya aku untuk setiap nikmatNya hingga saat itu dan nanti. Selesai sesi pekenalan, masuk sesi kedua yaitu penjelasan mengenai kegiatan ibadah umroh. Sesi kedua ini para jamaah dijelaskan mengenai rukun, syarat sah, tata cara, sunah, wajib, dam (denda) dan lainnya yang berkaitan dengan serba serbi umroh. Sesi kedua pun diakhiri tepat saat jam break shalat dan makan siang.
Mama saat Lunch

Pukul 1 siang kami kembali mendapat sesi ketiga yaitu mengenai penjelasan tempat-tempat yang nantinya akan kami kunjungi selama umroh. Sedikit shiroh atau sejarah tempat-tempat tersebut dan keutamaannya. Sebelum memasuki sesi ketiga, aku menyempatkan diri untuk mengambil kunci kamar hotel untuk memudahkan kami menaruh barang-barang bawaan ke dalam kamar hotel. 1 kamar hotel terdiri atas 3 orang jamaah yang nantinya juga menjadi rekan sekamar kami selama disana. Memasuki waktu ashar, kami pun diberi kesempatan untuk istirahat dan menaruh barang bawaan kami di kamar hotel sekitar 30 menit. Pada pukul 4 hingga menjelang maghrib kami memasuki sesi keempat. Sesi keempat adalah sesi pembagian wireless yang akan kami gunakan selama menjalankan ibadah umroh disana. Sesi keempat ini, juga kami dijelaskan mengenai tata cara penggunaan kain ihram bagi jamaah pria dan wanita secara materi. Prakteknya akan dilaksanakan sesudah isya atau pada sesi kelima (sesi akhir) dari rangkaian kegiatan manasik pada hari tersebut.
Room Day Hotel Suites




Sesi kelima diadakan sesudah shalat isya dan makan malam atau sekitar jam 19.30 sebagai sesi akhir dari kegiatan manasik pada hari tersebut. Sesi kelima diisi dengan praktik langsung menggunakan pakaian ihram bagi jamaah laki-laki, pengecekan wireless yang sudah dibagikan pada sesi keempat, dan tata cara melakukan thawaf  lengkap dengan Ka’bah tiruan di dalam ruangannya. Seluruh rangkaian kegiatan manasik berakhir pada pukul 9 malam. Adapun jadwal keesokan paginya adalah shalat tahajud bersama bagi para jamaah laki-laki pada pukul 3 pagi dilanjut dengan persiapan keberangkatan menuju bandara pada pukul 7 pagi.
Manasik sesi akhir

Kegiatan berikutnya selama umroh disana akan ku post-kan menyusul yaaaa gaes...  
Breakfast before goes to airport
 

prepare goes to airport


Tidak ada komentar:

Posting Komentar