Rabu, 02 Mei 2018

Umroh Pertama 28 Maret 2018


Umroh Hari Pertama

Mekah, 28 Maret 2018

Bismillahirrahmaanirrahiim...

Setalah manasik selesai pada hari sebelumnya 27 Maret 2018, kami pun berangkat menuju Bandara Soekarno Hatta Cengkareng pada pukul 7 pagi. Kami berangkat dengan menggunakan pesawat Saudi Airlines SV819 dengan jadwal keberangkatan pukul 11 siang. Perjalanan dari Day Suites Hotels memakan waktu kurang lebih 30 menit dikarenakan akses menuju jalan ke bandara dari hotel sangat padat karena memasuki office hour bertepatan dengan para pekerja berangkat ke kantor. Sesampainya kami di terminal 3 kami langsung melakukan pengecekan imigrasi pada pukul 8.30 pagi.

Aku dan ibu saat di bandara

  

Perjalanan kami menggunakan pesawat Saudi Airlines memakan waktu kurang lebih 9 jam perjalanan dengan perbedaan waktu Arab Saudi dan Indonesia sekitar 4 jam. Adapun penerbangan kami langsung menuju Bandara King Abdul Aziz Mekah tanpa transit. Kami pun tiba di Arab Saudi sekitar pukul 4 sore waktu Arab Saudi. Sesampainya di bandara King Abdul Aziz, dan melengkapi proses imigrasi selama kurang lebih 1 jam. Selesai proses kelengkapan pada imigrasi kami pun menjalankan shalat maghrib berjamaah dan menuju Hotel Ajyad Makarem Mekah. Lagi... saat tiba di bandara hingga menunggu proses loading koper ke dalam bus, air mata tak henti menetes haru. Kalimat syukur pun rasanya tak lagi cukup mewakili setiap kata haru mengungkap semua. 😭

di dalam pesawat
Rute Penerbangan Jakarta - Jeddah

Menu makan pertama di Saudi Ailines

 


Hari pertama perjalanan umroh kami pun langsung diisi dengan ibadah umroh wajib pertama. Sesuai program DAQU TRAVEL, kami akan menjalankan dua program ibadah umroh wajib dan satu program umroh sunnah secara berjamaah. Dikarenakan hari pertama kami langsung melaksanakan umroh wajib kami yang pertama, kami pun mengambil miqat di atas pesawat.

Miqat berarti waktu atau tempat. Dalam ibadah umroh ada istilah “Miqat Zamani” dan “Miqat Makani”. Miqat Zamani artinya waktu dibolehkannya melakukan ihram umroh. Ini bisa dilakukan sepanjang tahum, di bulan dan hari apa saja. Sedangkan Miqat Makani yaitu tempat dimulainya melakukan ihram umroh. Miqat Makani hanya boleh dilakukan jika sudah berada di Mekah (di tempat tertentu yang berada di Mekah seperti Ji’ranah, Tan’im, Hudaibiyah, Dzulhuaifah – jika dari arah Madinah, Aljuhfah – jika dari arah Yordan dan Mesir, Qarnulmanazil – jika dari Hijaz, Yalamlam – jika dari arah Yaman, dam Dzatu’irqin – jika dari Irak).

Selama perjalanan menuju hotel, kami dianjurkan untuk membaca zikir dan kalimat talbiyah (labbaik allahumma umratan). Sepanjang jalan pemandangan tidak begitu terlihat jelas karena hari sudah mulai malam. Tapi yang kuingat, sepanjang mata memandang kota Jedah tak kalah beda dengan Jakarta, hanya saja jalannya lebih lengang, lebar, dan pastinya bebas macet. Kami pun tiba di hotel pada pukul 21.00 dan bersiap untuk bebenah terlebih dahulu di hotel lalu kembali berkumpul untuk menuju ke Masjidil Haram Mekah pada pukul 22.00. Sesampainya di masjid, kami mendapat arahan terlebih dahulu dari ustad pembimbing dan muthawwif sebelum memasuki area Masjidil Haram. Kami pun melakukan shalat Isya berjamaah dan melakukan ibadah umroh pertama tepat pada pukul 23.00. Ibadah umroh pertama diawali dengan ibadah thawaf.

Briefing sebelum memasuki Masjidil Haram


Thawaf adalah kegiatan mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali. Tawafadalah salah satu amal ibadah yang dilakukan oleh Muslim pada saat melaksanakan haji dan umrah.


Apa rasamu pertama dalam hidupmu melihat Ka’bah?

Dengkul rasanya mau copot, hati rasanya melos seperti yoyo yang terlepas dari busurnya. Allah sangat Maha Baik... Ia kabulkan doaku sedari kecil dulu, mengizinkanku di usiaku mampu dan bisa melihat Ka’bah benar-benar di depan mata. Rasanya...Masya Allah tak terkira sungguh luar biasa.

Selesai thawaf Umroh pertama

Selesai thawaf  kami pun beristirahat sambil menikmati air zam-zam dari tempat asalnya secara langsung. Masya Allah... luar biasa nikmat dan segarnya. Kami pun segera melanjutkan ibadah sa’i pada pukul 02.00 pagi. Saat itu, kondisi tempat sa’i sangatlah padat luar biasa. Hingga kami pun harus lebih hati-hati dan lebih kuat selama proses ibadah sa’i.

Sa'i (Safwa Marwah) 29 Maret 2018

Sa’i merupakan salah satu rukun umrah yang dilakukan dengan berjalan kaki (berlari-lari kecil) bolak-balik 7 kali dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah dan sebaliknya.

Selesai ibadah sa’i kami pun melakukan sujud syukur sebagai tanda rasa syukur kami bahwa kami telah melakukan proses ibadah umroh dengan lancar. Setelahnya kami melaksanakan ibadah tahalul yang merupakan rangkaian akhir dari 4 kegiatan inti umroh.

Selesai Ibadah Sa'i menuju Tahalul

Tahalul adalah mencukur rambut sebagai bentuk pernyataan bahwa rangkaian ibadah umroh telah selesai. Maka perkara-perkara yang tadinya diharamkan sudah dihalalkan kembali.

Selesai Ibadah Umroh pertama

Selesai semua rangkaian ibadah umroh aku memutuskan untuk kembali menuju hotel karena ibu sudah kelelahan. meski hati rasanya ingin melanjutkan tahajud dan subuh di masjidil haram tapi apa daya. Dari hotel karena lokasi yang tidak begitu jauh dari Masjidil Haram, aku pun beberes dan melanjutkan ibadah shalat tahajud dan shalat subuh dari kamar hotel yang view nya langsung menuju jalan arah masjidil haram. Subuh saat itu ditemani dengan lantunan ayat suci Surat Ar Rahman... Sepanjang shalat tak hentinya ku teteskan air mata. Bisa pas dengan suasana hati saya...

View dari jendela depan kamar

“Apa yang di langit dan di bumi selalu meminta kepada Nya, setiap waktu Dia dalam kesibukan. Maka nikmat Tuhanmu yang mana kah yang kamu dustakan?” (QS. Ar Rahman 29-30)

1 komentar:

  1. Hallo kak. Salam kenal. Mau tanya dink krna ak lg nyari ref buat umroh juga.
    Brati ini umroh dulu ya baru ibadah ke madinah.apakah semuanya seperti itu ya di daqu

    BalasHapus