Umroh Hari Pertama
Mekah, 28 Maret 2018
Bismillahirrahmaanirrahiim...
Setalah manasik selesai pada hari
sebelumnya 27 Maret 2018, kami pun berangkat menuju Bandara Soekarno Hatta Cengkareng pada pukul 7
pagi. Kami berangkat dengan menggunakan pesawat Saudi Airlines SV819 dengan jadwal keberangkatan pukul 11 siang. Perjalanan
dari Day Suites Hotels memakan waktu
kurang lebih 30 menit dikarenakan akses menuju jalan ke bandara dari hotel
sangat padat karena memasuki office hour
bertepatan dengan para pekerja berangkat ke kantor. Sesampainya kami di
terminal 3 kami langsung melakukan pengecekan imigrasi pada pukul 8.30 pagi.
![]() |
Aku dan ibu saat di bandara |


Perjalanan kami menggunakan
pesawat Saudi Airlines memakan waktu
kurang lebih 9 jam perjalanan dengan perbedaan waktu Arab Saudi dan Indonesia
sekitar 4 jam. Adapun penerbangan kami langsung menuju Bandara King Abdul Aziz Mekah tanpa transit. Kami
pun tiba di Arab Saudi sekitar pukul
4 sore waktu Arab Saudi. Sesampainya di
bandara King Abdul Aziz, dan
melengkapi proses imigrasi selama
kurang lebih 1 jam. Selesai proses kelengkapan pada imigrasi kami pun menjalankan shalat
maghrib berjamaah dan menuju Hotel
Ajyad Makarem Mekah. Lagi... saat tiba di bandara hingga menunggu proses loading koper ke dalam bus, air mata tak
henti menetes haru. Kalimat syukur pun rasanya tak lagi cukup mewakili setiap
kata haru mengungkap semua. 😭
![]() |
di dalam pesawat |
![]() |
Rute Penerbangan Jakarta - Jeddah |
![]() |
Menu makan pertama di Saudi Ailines |

Hari pertama perjalanan umroh kami pun langsung diisi dengan
ibadah umroh wajib pertama. Sesuai program
DAQU TRAVEL, kami akan menjalankan dua program ibadah umroh wajib dan satu program umroh
sunnah secara berjamaah. Dikarenakan hari pertama kami langsung
melaksanakan umroh wajib kami yang
pertama, kami pun mengambil miqat di
atas pesawat.
Miqat berarti waktu atau tempat. Dalam ibadah umroh ada istilah “Miqat
Zamani” dan “Miqat Makani”. Miqat Zamani artinya waktu dibolehkannya melakukan
ihram umroh. Ini bisa dilakukan sepanjang tahum, di bulan dan hari apa saja. Sedangkan
Miqat Makani yaitu tempat dimulainya melakukan ihram umroh. Miqat Makani hanya
boleh dilakukan jika sudah berada di Mekah (di tempat tertentu yang berada di
Mekah seperti Ji’ranah, Tan’im, Hudaibiyah, Dzulhuaifah – jika dari arah Madinah,
Aljuhfah – jika dari arah Yordan dan Mesir, Qarnulmanazil – jika dari Hijaz,
Yalamlam – jika dari arah Yaman, dam Dzatu’irqin – jika dari Irak).
Selama perjalanan menuju hotel,
kami dianjurkan untuk membaca zikir
dan kalimat talbiyah (labbaik allahumma
umratan). Sepanjang jalan pemandangan tidak begitu terlihat jelas karena
hari sudah mulai malam. Tapi yang kuingat, sepanjang mata memandang kota Jedah tak kalah beda dengan Jakarta, hanya saja jalannya lebih
lengang, lebar, dan pastinya bebas macet. Kami pun tiba di hotel pada pukul 21.00
dan bersiap untuk bebenah terlebih dahulu di hotel lalu kembali berkumpul untuk
menuju ke Masjidil Haram Mekah pada
pukul 22.00. Sesampainya di masjid, kami mendapat arahan terlebih dahulu dari
ustad pembimbing dan muthawwif sebelum
memasuki area Masjidil Haram. Kami pun
melakukan shalat Isya berjamaah dan
melakukan ibadah umroh pertama tepat
pada pukul 23.00. Ibadah umroh
pertama diawali dengan ibadah thawaf.
![]() |
Briefing sebelum memasuki Masjidil Haram |
Thawaf adalah kegiatan mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali. Tawafadalah salah satu amal ibadah yang dilakukan oleh Muslim pada saat melaksanakan haji dan umrah.
Apa rasamu pertama dalam hidupmu
melihat Ka’bah?
Dengkul rasanya mau copot, hati
rasanya melos seperti yoyo yang terlepas dari busurnya. Allah sangat Maha
Baik... Ia kabulkan doaku sedari kecil dulu, mengizinkanku di usiaku mampu dan
bisa melihat Ka’bah benar-benar di depan mata. Rasanya...Masya Allah tak
terkira sungguh luar biasa.
![]() |
Selesai thawaf Umroh pertama |
Selesai thawaf kami pun beristirahat
sambil menikmati air zam-zam dari
tempat asalnya secara langsung. Masya Allah...
luar biasa nikmat dan segarnya. Kami pun segera melanjutkan ibadah sa’i pada pukul 02.00 pagi. Saat itu,
kondisi tempat sa’i sangatlah padat
luar biasa. Hingga kami pun harus lebih hati-hati dan lebih kuat selama proses
ibadah sa’i.
![]() |
Sa'i (Safwa Marwah) 29 Maret 2018 |
Sa’i merupakan salah satu rukun umrah yang dilakukan dengan berjalan kaki (berlari-lari kecil) bolak-balik 7 kali dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah dan sebaliknya.
Selesai ibadah sa’i kami pun
melakukan sujud syukur sebagai tanda rasa syukur kami bahwa kami telah melakukan
proses ibadah umroh dengan lancar. Setelahnya
kami melaksanakan ibadah tahalul yang merupakan rangkaian akhir dari 4 kegiatan
inti umroh.
![]() |
Selesai Ibadah Sa'i menuju Tahalul |
Tahalul adalah mencukur rambut sebagai bentuk pernyataan bahwa
rangkaian ibadah umroh telah selesai. Maka perkara-perkara yang tadinya
diharamkan sudah dihalalkan kembali.
![]() |
Selesai Ibadah Umroh pertama |
Selesai semua rangkaian ibadah umroh aku memutuskan untuk kembali
menuju hotel karena ibu sudah kelelahan. meski hati rasanya ingin melanjutkan tahajud dan subuh di masjidil haram
tapi apa daya. Dari hotel karena lokasi yang tidak begitu jauh dari Masjidil Haram, aku pun beberes dan
melanjutkan ibadah shalat tahajud dan
shalat subuh dari kamar hotel yang view nya langsung menuju jalan arah masjidil haram. Subuh saat itu ditemani
dengan lantunan ayat suci Surat Ar Rahman...
Sepanjang shalat tak hentinya ku teteskan air mata. Bisa pas dengan suasana
hati saya...
![]() |
View dari jendela depan kamar |
“Apa yang di langit dan di bumi
selalu meminta kepada Nya, setiap waktu Dia dalam kesibukan. Maka nikmat
Tuhanmu yang mana kah yang kamu dustakan?” (QS. Ar Rahman 29-30)